Kamis, 10 April 2014

Hypophrenia.




It’s been a while. And I still feel the same.

Dulu, kata orang aku kaya orang nyasar. Aku tau. Tapi emang jalan itu yang aku mau. Seengganya hari ini aku ga menyesali apapun kan..

Aku hidup baik. Tapi kalo kamu pikir aku disini senang-senang, yaa engga juga. Aku coba bangun tiap pagi kaya sebelumnya, sebelum jakarta berbaik hati, sebelum kamu jadi berarti. Kamu seharusnya lebih baik saat ini. Seharusnya mas..

Aku pernah berharap banyak untuk mimpi yang kubangun sejak lama. Lalu kulepaskan untuk hal yang tak pasti. Bukan, aku bukan pengecut. Aku disini karena harus bukan karena mau.

Kamu pikir aku tidak sedih? Ya, aku sedih. Tapi bukan saatnya aku terpuruk. Ada orang-orang yang membutuhkan keberadaanku walaupun aku tak bisa berbuat banyak. Ya mas, aku tak pernah bisa berbuat banyak. Seperti padamu, atau pada teman-teman yang lain.

Mas, ini hidup, yang pernah dibayangkan akan seperti apa. Duniamu akan menjadi duniamu. Hidupmu selalu jadi hidupmu. Aku cukup berbahagia pernah ada disitu.

Rutinitasku bukan lagi tentang mu. Aku melakukan banyak hal menyenangkan bersama orang-orang tersayang. Mas, berbahagialah untuk dirimu saat ini. Hanya ingatlah satu hal, bukan cuma kamu yang punya perasaan. Dan aku akan selalu ingat, I’m not the one who has feeling. They do.

I think, life’s enough fair.