Sabtu, 27 Desember 2014

Adieu


can you explain why the situation become worst?
i just wanna leave.
from you.

dan pada akhirnya kita benar-benar berpisah setelah terombang ambing pada perasaan sayang ataukah rasa terbiasa.
kamu pada akhirnya menyerah dengan jarak
dan aku pun yang menyerah pada waktu.

airmatamu, tak akan ku lupa.
pengorbananmu sampai harus menempuh beribu-ribu kilo demi melihat akhir dari kisah kita

memutuskan berpisah di bulan april 2014
dan akhirnya memutuskan benar-benar melepaskan di bulan desember 2014
butuh delapan bulan untuk sama-sama menyadari apa yang sebenarnya sedang kita pertahankan.
rasa sayangkah?
apa rasa saling terbiasa?

mungkin aku jahat,
karena pada akhirnya aku lah yang jenuh pada hubungan ini.
hubungan yang jalan di tempat tanpa tau apa tujuan akhirnya.
aku lah yang memutuskan untuk melepaskan,
karena tidak ada kepastian hubungan apa yang saat ini sedang kita jalani.
aku lah yang membekukan hatiku,
melihatmu menangis di bandara menyuruhku untuk berfikir ulang atas keputusanku namun aku tak goyah.

salah kah aku?
jika aku tidak mementingkan perasaanku dan memenangkan logika ku.
salah kah aku?
jika aku tak mau lagi memiliki hubungan yang tidak lebih dari status pacaran.
salah kah aku?
yang akhirnya lelah berjuang sendirian.
salah kah aku?
jika aku tak merasa menyesal dengan keputusanku.


jika bukan jodoh, maka setiap hati akan menemukan jalan bahagianya masing-masing. tentu dengan dia yang lebih tepat menurut Allah. karena Allah maha tau :)

Jumat, 07 November 2014

coincident.



People said that there is something between either what you feel and what you know. And I guess so.
Actually, I believe in “there’s no coincident in this world” some story came for a reason. But sometimes, sulit mengakui bahwa ga ada yang kebetulan. Kadang hal yang keliatan kebetulan itu memberikan sebuah ekspektasi lain buat kita, akhirnya kita cuma bilang, “ah, paling juga kebetulan!”
Si kebetulan ini kadang mendistraksi orang-orang sama banyak kemungkinan. Mungkin ini mungkin itu, mungkin kejadian, mungkin ternyata kebetulan, mungkin cuma ngayal. Si mungkin dan teman-temannya ini selalu mengganggu di berbagai waktu.
Kita sebenernya tau, tapi pura-pura ga tau, atau ga mau tau. Kenapa harus tau kalo ga tau aja tetep tau? Cuma ada waktunya cari tau, dan ternyata tau itu ga sakit ko, sedikit kecewa sih, sedikit aja ga banyak-banyak. Tapi yah, namanya kecewa yaa sedikit banyak tetep aja kecewa.
Ga papa ngerasa kecewa, berarti masih manusia. Itu kata-kata hiburan aja sih.
Lebih gampang mendeskripsikan orang kaya gimana, dari pada mendeskripsikan kita lagi gimana, kita mau apa, kita kaya apa.
Untuk semua hal hari ini, cukup terima kasih. Hal baik selalu datang untuk mereka yang pantas mendapatkannya.
Terima kasih.

Sabtu, 31 Mei 2014

aku..



Aku..
Akan terasa sulit jika aku mendeskripsikan tentang aku. Aku selayaknya manusia lainnya. Aku hanya cukup beruntung untuk selalu melihat bahwa aku mungkin tak seberuntung yang lainnya dalam beberapa hal, bukan untuk mengeluh, tapi untuk menyadari bahwa mungkin butuh effort yang lebih besar bagiku untuk berbahagia dengan sempurna ðŸ™‚ cukup fair karena Tuhan selalu tahu kapasitas setiap umatnya di dunia. Dan selalu begitu katanya.
Aku berusaha hidup untuk tetap berdiri pada diriku. Aku mulai melihat banyak hal yang tak pernah aku kenal sebelumnya.
Individu satu dan yang lain.
Lingkungan, budaya, tempat waktu
seketika zona nyaman ku menghilang dan aku merasakan pincang.
Aku tetap berdiri pada diriku.
Aku tahu siapa aku, walau terkadang aku hilang akal karena terlalu banyak ini itu mengisi sini dan situ. Tapi aku tetap tahu, siapa aku, bagaimana aku, kemungkinan akan seperti apa aku, dimana aku, dan apa yang aku mau.
Aku akan menangis ketika orang-orang terbaik menghilang perlahan dari hidupku. Aku akan mengejar mereka sebelum mereka benar-benar tak bisa aku genggam lagi. Bukan karena aku ingin melawan takdir hanya karena aku tak mau menangis kembali untuk menyesali orang-orang terbaik tak akan pernah datang untuk kedua kalinya.
Bagiku baik itu tidak cukup. Orang baik ada di setiap sudut jalan. Mengingat hidup ku hanya sekali sebelum aku benar-benar menutup mata selamanya, aku ingin dikelilingi hal terbaik, paling tidak bagiku. Karena ini hidupku.
Aku bukan tak peduli apa kata kalian atau apa kata mereka. Aku yang menjalani hidup ku. Maka aku memiliki hak penuh untuk menentukan arah ku.
Dan..
Terima kasih Tuhan
Untuk semuanya! Terutama untuk orang-orang terbaik di hidupku.. Dan untuk aku yang tetap menjadi aku ðŸ˜€

Kamis, 10 April 2014

Hypophrenia.




It’s been a while. And I still feel the same.

Dulu, kata orang aku kaya orang nyasar. Aku tau. Tapi emang jalan itu yang aku mau. Seengganya hari ini aku ga menyesali apapun kan..

Aku hidup baik. Tapi kalo kamu pikir aku disini senang-senang, yaa engga juga. Aku coba bangun tiap pagi kaya sebelumnya, sebelum jakarta berbaik hati, sebelum kamu jadi berarti. Kamu seharusnya lebih baik saat ini. Seharusnya mas..

Aku pernah berharap banyak untuk mimpi yang kubangun sejak lama. Lalu kulepaskan untuk hal yang tak pasti. Bukan, aku bukan pengecut. Aku disini karena harus bukan karena mau.

Kamu pikir aku tidak sedih? Ya, aku sedih. Tapi bukan saatnya aku terpuruk. Ada orang-orang yang membutuhkan keberadaanku walaupun aku tak bisa berbuat banyak. Ya mas, aku tak pernah bisa berbuat banyak. Seperti padamu, atau pada teman-teman yang lain.

Mas, ini hidup, yang pernah dibayangkan akan seperti apa. Duniamu akan menjadi duniamu. Hidupmu selalu jadi hidupmu. Aku cukup berbahagia pernah ada disitu.

Rutinitasku bukan lagi tentang mu. Aku melakukan banyak hal menyenangkan bersama orang-orang tersayang. Mas, berbahagialah untuk dirimu saat ini. Hanya ingatlah satu hal, bukan cuma kamu yang punya perasaan. Dan aku akan selalu ingat, I’m not the one who has feeling. They do.

I think, life’s enough fair.